Untuk mengenal mesin digital print sebenarnya tidak terlalu sulit karena didalam kehidupan sehari-hari kita sudah berinteraksi dengan mesin tersebut. Mesin printer inkjet atau laser jet yang banyak ditemukan di rumah-rumah atau perkantoran termasuk salah satu jenis mesin digital print.
Yang membedakan mesin digital print yang dipakai di segmen Industri dengan printer laser atau inkjet segmen rumahan adalah salah satunya dalam hal flexibilitas penggunaan material yang akan dicetak. Kalau mesin laser printer di rumah kita dipaksakan untuk cetak sticker vynil maka yang terjadi adalah sticker tersebut mengkerut karena efek panas yang dihasilkan pada saat proses menempelkan tinta ke material. Suhunya bisa mencapai 150 oC. Sebaliknya bila kita paksakan cetak sticker vynil di mesin inkjet rumahan seperti merk Canon, HP atau Epson, maka tintanya akan blobor dan mudah dihapus. Jadi tinta sangat berperan penting di mesin digital print ini. Makanya banyak ditemukan mesin printer rumahan yang di modikasi dengan mengganti tintanya dengan jenis tertentu sehingga bisa mencetak di material seperti Art Paper, Chromo bahkan Vynil/Plastik.
Kalau kita ke supermarket, biasanya kita akan menemui etalase susu bubuk dengan kemasan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan kemasan sachet dalam bentuk renceng, ada yang menggunakan kaleng, trus ada juga dengan kemasan dus yang didalamnya terdapat kemasan pembungkus. Dari ketiga kemasan ini semuanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menggunakan material alufoil. Untuk yang sachet dan inner dus, sama-sama menggunakan material aluminium masuk ke kategori "flexible packaging" karena tebal aluminiumnya sangat tipis dan bersifat flexible. Adapun yang kaleng termasuk dalam kategori "rigid packaging".
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan teman yang baru memulai usaha pembuatan daging bakso. Dikarenakan tidak memiliki pengetahuan tentang kemasan plastik maka teman saya ini mengemas produk baksonya dengan plastik biasa yang ada di toko-toko plastik biasa.
Yang terjadi adalah setelah disimpan di freezer dengan suhu beku, plastik tersebut mulai mengalami “cracking”/getas dan lama kelamaan menjadi sobek dan rusaklah kemasan bakso tersebut.
Kemasan Retort adalah salah satu kemasan yang agak rumit permasalahannya. Dari sekian banyak perusahaan flexible packaging yang ada di Indonesia hanya beberapa yang benar-benar ahli dan memiliki "know how" untuk menghasilkan kemasan retort yang berkualitas. Adhesive quality, material, reliable process, personal discipline, timing, semuanya ikut menentukan.
Baca Juga
Digital Print
Kemasan Alufoil, "si Penjaga Nutrisi"
Plastik Baso yang "Cracking"
Kemasan Retort
Instagram : Penuh Inspirasi dan Kemudahan
Instagram